Jumat, 28 Agustus 2015

JURNAL BELAJAR "TEORI BELAJAR AUSABEL DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA"



Jurnal Belajar
Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran
Dosen Pengasuh
Dr. La Maronta Galib, M.Pd

A.    Identitas Jurnal
Nama                               : Kurniyanti Samsi
Stambuk                          : A1C3 13 091
Program Studi/Kelas     : Pendidikan Fisika/(A)
Hari, tanggal                   : Rabu, 26 Maret 2014
Pertemuan                      : Ke-2
Tim Penyaji                     : Kelompok VIII
Konsep                            : “Teori Belajar Ausabel dan Penerapannya dalam
Pembelajaran Fisika ”

B.    Isi Jurnal
1.      Konsep yang dipelajari
Pada pertemuan kedua ini proses perkuliahan berjalan dengan presentasi PowerPoint dari kelompok VIII, dengan topik yang di bawakan tentang “Teori Belajar Ausabel dan Penerapannya dalam Pembelajaran Fisika”, dan konsep-konsep pembelajarannya antara lain:
a.       Teori Belajar Ausubel
Inti teori Ausubel ialah belajar bermakna (Dahar, 1989 : 112). Menurut Ausubel, belajar bermakna merupakan suatu proses belajar dimana informasi baru dihubungkan dengan struktur pengertian yang sudah dimiliki seseorang yang sedang belajar (Suparno, 1997 : 54).
Belajar bermakna terjadi bila siswa mencoba menghubungkan fenomena baru ke dalam struktur pengetahuan mereka. Ini terjadi melalui belajar konsep dan perubahan konsep yang sudah ada, yang mengakibatkan pertumbuhan dan perubahan struktur konsep yang telah dimiliki siswa.
Penerapan teori belajar bermakna Ausubel dilakukan pada saat guru mempersiapkan siswa berpartisipasi dalam pelaksanaan model-model pembelajaran tertentu, terutama dalam:
1)     Mengukur   kesiapan siswa melalui uji awal,
2)     Mengidentifikasi prinsip-prinsip mendasar dari materi baru (misalnya rangkaian arus   bolak-balik) yang harus dikuasai siswa sebelumnya,
3)     Menghubungkan pelajaran sekarang dengan pengetahuan sebelumnya,
4)     Mengajar siswa memahami konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang ada dengan memberikan     fokus pada hubungan-hubungan yang ada,
5)     Memotivasi siswa dalam melakukan eksperimen.

Fungsi-Fungsi Teori
1)     Mensistematikan Penemuan-Penemuan
2)     Suatu teori dapat digunakan untuk mensistematikan penemuan-penemuan penelitian dan memberi arti pada peristiwa-peristiwa yang kelihatannya tidak saling berhubungan.
3)     Melahirkan Hipotesis-Hipotesis
4)     Suatu teori merupakan suatu generator yang tidak ternilai dari hipotesa-hipotesa penelitian.Salah satu kegunaan teori ialah untuk menyampaikan pada para ilmuwan tempat menemukan jawaban-jawaban atas pertanyaan-pertanyaan.

b.      Penerapan Dalam Fisika
Fisika adalah bagian dari sains (IPA), pada hakikatnya adalah kumpulan pengetahuan, cara berpikir, dan penyelidikan. IPA sebagai kumpulan pengetahuan dapat berupa fakta, konsep, prinsip, hukum, teori, dan model. IPA sebagai cara berpikir merupakan aktivitas yang berlangsung di dalam pikiran orang yang berkecimpung di dalamnya karena adanya rasa ingin tahu dan hasrat untuk memahami fenomena alam.

c.       Pendekatan Keterampilan Proses
Cara berpikir dalam sains, fisika misalnya, adalah keterampilan-keterampilan proses. Keterampilan proses sains dibedakan dalam dua bagian besar, yaitu keterampilan dasar proses sains, dimulai dari observasi sampai dengan meramal, dan keterampilan terpadu proses sains, dari identifikasi variabel sampai dengan yang paling kompleks, yaitu eksperimen. 

d.      Pendekatan Discovery dan Inquiry 
Pendekatan discoverymerupakan pendekatan mengajar yang memerlukan proses mental, seperti mengamati, mengukur, menggolongkan, menduga, men-jelaskan, dan mengambil kesimpulan.Pada kegiatan discovery guru hanya memberikan masalah dan siswa disuruh memecahkan masalah melalui percobaan. Pada pendekatan inquiry, siswa mengajukan masalah sendiri sesuai dengan pengarahan guru. Keterampilan mental yang dituntut lebih tinggi dari discovery antara lain: merancang dan melakukan percobaan, mengumpulkan dan menganalisis data, dan mengambil kesimpulan.
Pendekatan inquiry adalah pendekatan mengajar di mana siswa merumuskan masalah, mendesain eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis data sampai mengambil keputusan sendiri.

2.      Hasil berupa informasi yang dipelajari
Setelah mengikuti diskusi ini saya memahami bahwa teori Ausabel adalah belajar bermakna, dimana belajar bermakna di sini adalah suatu proses belajar dimana informasi baru dihubungkan dengan struktur pengertian yang sudah dimiliki seseorang yang sedang belajar.
Belajar bermakna terjadi bila siswa mencoba menghubungkan fenomena baru ke dalam struktur pengetahuan mereka. Ini terjadi melalui belajar konsep dan perubahan konsep yang sudah ada, yang mengakibatkan pertumbuhan dan perubahan struktur konsep yang telah dimiliki siswa.


3.      Yang perlu dipelajari lebih lanjut
Yang perlu dipelajari lebih lanjut adalah mengaplikasikan teori Ausabel dalam kehidupan sehari-hari secara langsung, bukan secara teori dan penerapan teori Ausabel dalam pembelajaran fisika.

4.      Pertanyaan yang diajukan beserta jawaban dari kelompok VIII
a.       Syahrul
Bagaimana Teori Ausubel yang menurut pendapat penanya bahwa bertolak belakang dengan pembelajaran fisika?
Jawaban:
Menurut Sadar Dune teori ausubel tidak bertolak belakang dengan  pembelajaran fisika, karena ada beberapa hal dalam materi fisika yang harus dihafalkan pada saat-saat tertentu.

b.      Sadar Dune
Pada teori ausubel adakah sangkutpaut antara teori deduktif-induktif ? jika ada, maka seperti apa ?
Jawaban:

c.       Musria
Bagaimana penerapan teori belajar autosom pada pembelajran fisika ?
Jawaban;
Penyajianx dalam bentuk rumus ( Sasnita Safiudin)

C.     Penilaian Terhadap Tim Penyaji
Penilaian terhadap tim penyanji dapat dilihat dalam tabel.
No
Posisi
Penampilan
Penguasaan Konsep
Sikap
1
Penyaji
Baik
Baik
Baik
2
Penjawab pertanyaan
Baik
Baik
Baik

Dari nilai 1-100, kelompok VIII mendapat nilai 75.


1 komentar: