Jurnal Belajar
Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran
Dosen Pengasuh
Dr. La Maronta Galib, M.Pd
A.
Identitas Jurnal
Nama :
Kurniyanti Samsi
Stambuk :
A1C3 13 091
Program Studi/Kelas : Pendidikan Fisika/(A)
Pertemuan :
Ke-IV
Tim Penyaji :
Kelompok XV
Konsep :
“Teori Belajar dan Pembelajaran Konsep ”
B.
Isi Jurnal
1. Konsep yang
dipelajari
Pada
pertemuan kedua ini proses perkuliahan berjalan dengan presentasi PowerPoint
dari kelompok XV, dengan topik yang di bawakan tentang “Teori Belajar dan
Pembelajaran Konsep”, dan konsep-konsep pembelajarannya antara lain:
a. Konsep
belajar yaitu:
a) Menurut
Gagne dan Briggs (1988), perubahan tingkah laku dalam prosese belajar
menghasilkan aspek perubahan seperti kemampuan membedakan, konsep kongkrit,
konsep terdefenisi, nilai, nilai/aturan, tingkat tinggi, strategi kognitif,
informasi verbal, sikap, dan keterampilan motorik.
b) Belajar
adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang berkesinambungan antara
berbagai unsur dan berlangsung seumur hidup yang didorong oleh berbagai aspek
seperti motivasi, emosional, sikap dan yang lainnya dan pada akhirnya
menghasilkan sebuah tingkah laku yang diharapkan.
c) Unsur
utama dalam belajar adalah individu sebagai peserta belajar, kebutuhan sebagai
sumber pendorong, situasi belajar, yang memberikan kemungkinan terjadinya
kegiatan belajar.
b.
Konsep pembelajaran yang
kontekstual merupakan pembelajaran aktif antara guru dan siswa. Unsur – unsur
pembelajaran kontekstual yaitu:
a)
Constructivisme
b)
Inquiry
c)
Questioning
d)
Learning Community
e)
Modelling
f)
Reflection
g)
Autentic assesment
c.
Teori belajar behaviorisme
adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh Gagne dan Berliner tentang perubahan
tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Teori ini lalu berkembang menjadi
aliran psikologi belajar yang berpengaruh terhadap arahpengembangan teori dan
praktik pendidikan dan pembelajaran yang dikenal sebagai aliran behavioristik.
Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil
belajar.
d.
Teori belajar
kognitivisme mulai berkembang pada abad
terakhir sebagai proses terhadap teori perilaku yang telah berkembang
sebelumnya. Model kognitif ini memiliki perspektif bahwa para peserta didik memproses informasi
dan pelajaran melalui upayanya mengorganisir, menyimpan, dan kemudian menemukan
hubungan antara pengetahuan yang baru dengan pengetahuan yang telah ada. Model
ini menekankan pada bagaimana informasi diproses.
e.
Teori belajar
konstruktivisme berasal dari kata
konstruksi yang berarti bersifat membangun dalam konteks filsafat pendidikan
sehingga dapat diartikan konstruktivisme adalah suatu upaya membangun tata
susunan hidup yang berbudaya modern. Konstruktivisme merupakan landasan
berfikir (filosofi) pembelajaran kontekstual yaitu bahwa pengetahuan dibangun
oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks yang
terbatas dan tidak sekonyong – konyong.
Dengan teori konstruktivisme siswa dapat berfikir untuk menyelesaikan
masalah, mencari idea dan membuat keputusan.
f.
Teori belajar humanistik,
Abraham Maslow dan Carl Rogers termasuk kedalam tokoh kunci humanisme. Tujuan
utama dari humanisme dapat dijabarkan sebagai perkembangan dari aktualisasi
diri manusia automomous. Dalam humanisme, belajar adalah proses yang berpusat
pada pelajar dan dipersonalisasikan, dan peran pendidik adalah sebagai seorang
fasilitator. Pada asasnya, teori - teori pembelajaran masa kini dapat
diklasifikasikan kepada teori yang utama yaitu behavioris, kognitif, sosial,
humanis, Piaget, Vygotsky, Ausubel, dan konstruktivisme.
2. Hasil berupa
informasi yang dipelajari
Setelah mengikuti diskusi tentang
teori belajar dan pembelajaran konsep maka yang saya pahami adalah
Konsep belajar yaitu:
a) Menurut
Gagne dan Briggs (1988), perubahan tingkah laku dalam prosese belajar
menghasilkan aspek perubahan seperti kemampuan membedakan, konsep kongkrit,
konsep terdefenisi, nilai, nilai/aturan, tingkat tinggi, strategi kognitif,
informasi verbal, sikap, dan keterampilan motorik.
d) Belajar
adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang berkesinambungan antara
berbagai unsur dan berlangsung seumur hidup yang didorong oleh berbagai aspek
seperti motivasi, emosional, sikap dan yang lainnya dan pada akhirnya
menghasilkan sebuah tingkah laku yang diharapkan.
e) Unsur
utama dalam belajar adalah individu sebagai peserta belajar, kebutuhan sebagai
sumber pendorong, situasi belajar, yang memberikan kemungkinan terjadinya
kegiatan belajar.
Konsep pembelajaran yang kontekstual merupakan pembelajaran
aktif antara guru dan siswa
3.
Yang perlu dipelajari lebih lanjut
Yang perlu dipelajari lebih lanjut adalah
bagaimana cara mengaplikasikan teori belajar dan pembelajaran konsep dalam
kegiatan pembelajaran.
4.
Pertanyaan yang diajukan beserta jawaban dari kelompok XV
a.
Elsa Fitri
Jelaskan beserta contoh bagaimana
seorang anak belajar dengan teori kognitif?
Jawab :
Bahwa siswa dapat menyerap setiap
pengetahuan yang diberikan guru dan dapat menyimpan pengetahuan tersebut. Bahwa
contoh dari seorang anak belajar dengan teori kognitif yaitu integral adalah
kebalikan dari turunan , kemudian perkalian misalnya 2 x 3 adalah sama dengan 3
+ 3. Lebih menekankan pengertian atau pemahaman siswa.
b.
Hardianto Haris
Jelaskan
unsur – unsur pembelajaran?
Jawab
:
Unsur-unsur
pembelajaran, yaitu :
1)
Para guru memberikan
gambaran tentang sendi sehingga siswa
dapat memikirkan letak sendi itu.
2)
Enjuiri adalah dapat
membuat konsep atau rumusan masalah dalam observasi.
3)
Mendorong, membimbing, dan
menilai hasil kerja siswa.
4)
Pelajaran kolaboratif misalnya membentuk kelompok kecil.
5)
Modeling misalnya sebagai contoh
siswa atau acuan
6)
Menilai sikap,
keterampilan, dan pengetahuan.
c.
Sadar Dune
Jelaskan
teori belajar humanisme?
Jawab
:
Ø Constructivisme,belajar adalah proses aktif
mengonstruksi pengetahuan dari abstraksi pengalaman alami maupun manusiawi,
yang dilakukan secara pribadi dan sosial untuk mencari makna dengan memproses
informasi sehingga dirasakan masuk akal sesuai dengan kerangka berpikir yang
dimiliki.
Ø Siklus inkuiri: observasi dimulai
dengan bertanya, mengajukan hipotesis, mengumpulkan data, dan menarik simpulan.
Langkah-langkah inkuiri dengan merumuskan masalah, melakukan observasi,
analisis data, kemudian mengomunikasikan hasilnya.
Ø Questioning berguna bagi guru
untuk: mendorong, membimbing dan menilai peserta didik; menggali informasi
tentang pemahaman, perhatian, dan pengetahuan peserta didik. Berguna bagi
peserta didik sebagai salah satu teknik dan strategi belajar.
Ø Learning Community dilakukan
melalui pembelajaran kolaboratif. Belajar dilakukan dalam kelompok-kelompok
kecil sehingga kemampuan sosial dan komunikasi berkembang.
Ø Modelling berguna sebagai contoh
yang baik yang dapat ditiru oleh peserta didik seperti cara menggali informasi,
demonstrasi, dan lain-lain. Pemodelan ini dapat dilakukan oleh guru (sebagai
teladan), peserta didik, dan tokoh lain.
Ø Reflection,yaitu tentang cara
berpikir apa yang baru dipelajari. Sehingga ada respon terhadap kejadian,
aktivitas/pengetahuan yang baru. Hasilnya nanti merupakan konstruksi
pengetahuan yang baru.
Ø Autentic Assesment yaitu menilai
sikap, pengetahuan, dan ketrampilan. Hal iuni berlangsung selama proses
pembelajaran secara terintegras. Pada unsur ini dapat dilakukan melalui
berbagai cara yaitu test dan non-test. Alternative bentuk yang dapat dilakukan
kinerja, observasi, portofolio, dan/atau jurnal.
C.
Penilaian Terhadap Tim Penyaji
Penilaian terhadap tim penyanji dapat dilihat
dalam tabel.
No
|
Posisi
|
Penampilan
|
Penguasaan
Konsep
|
Sikap
|
1
|
Penyaji
|
Baik
|
Baik
|
Baik
|
2
|
Penjawab
pertanyaan
|
Baik
|
Baik
|
Baik
|
Dari nilai 1-100, kelompok XV mendapat nilai 75.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar